BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
dunia bisnis, persaingan selalu terjadi antara perusahaan yang satu dengan yang
lainnya atau antara seseorang dengan orang lainnya. Persaingan itu baik dalam
bentuk meraih keuntungan maupun dalam meraih prestasi. Maka dari pada itu
perusahaan harus lebih mantap dalam bersaing di dunia bisnis, agar tidak
tertindas oleh pihak yang lain. Oleh karena itu, agar perusahaan bisa berjalan
dengan baik, maka perusahaan harus mempunyai laporan perusahaan/ laporan
bisnis.
Laporan
ini dibuat dengan tujuan agar lebih mudah dalam menjalankan perusahaan/ bisnis
kedepannya, berdasarkan data dari laporan bisnis yang dibuat. Dengan laporan
bisnis yang dibuat juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dalam suatu
perusahaan/ bisnis yang dijalankan. Karena dengan laporan tersebut seorang
manajer telah mempunyai patokan/ ukuran dalam menjalankan perusahaan/ bisnis.
Maka dari itu laporan bisnis sangat diperlukan dalam suatu perusahaan/ bisnis.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
Arti dan Penggolongan Laporan Bisnis?
2.
Bagaimana Persiapan Penulisan Laporan Bisnis?
3.
Apa Bagian Pokok Laporan Bisnis?
4.
Apa
Organisasi Tubuh Laporan Bisnis?
5.
Bagaimana
membuat laporan bisnis yang baik?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
Arti dan Penggolongan Laporan Bisnis
2.
Mengetahui
Persiapan Penulisan Laporan Bisnis
3.
Mengetahui
Bagian Pokok Laporan Bisnis
4.
Mengetahui
Organisasi Tubuh Laporan Bisnis.
5.
Membuat
laporan bisnis yang baik.
BAB
II
A. Arti
dan Penggolongan Laporan Bisnis
1.
Pengertian
Laporan Bisnis
Agar dapat
melakukan suatu kegiatan bisnis secara efisien, perusahaan perlu berbagai macam
jenis laporan. Untuk itu, Anda perlu tahu bagaimana membuat suatu laporan
bisnis. Sementara itu, Herta A Murphy dan Herbert W. Hildebrandt dalam bukunya
“Effective Business Communication” menyatakan bahwa laporan bisnis tidak
memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada
seseorang atau lebih, dengan tujuan bisnis tertentu.
Atas dasar
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu laporan bisnis mempunyai
berbagai karakteristik seperti netral, tidak berpihak, objektif, menyajikan
data, disusun secara sistematis, menyangkut informasi eksternal maupun
internal, biasanya diminta oleh pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi,
memiliki tujuan yang jelas.
Bagi suatu
perusahaan, pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi
keperluan, antara lain:
1.
Untuk
memonitoring dan mengendalikan operasional perusahaan. Misalnya laporan
operasional, laporan kegiatan personal.
2.
Untuk
membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan perusahaan. Misalnya: kebijakan penempatan posisi kerja.
3.
Untuk
memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku
bagi perusahaan. Misalnya laporan pajak, laporan analisis, dampak lingkungan,
laporan ketenagakerjaan (perburuh).
4.
Untuk
mendokumentasikan presentasi kerja yang yang diperlukan. Misalnya laporan
perkembangan, dan laporan akhir suatu kegiatan.
5.
Untuk
menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan atas
masalah tertentu. Misalnya laporan penelitian/riset, laporan troubleshooting,
laporan justifikasi.
6.
Untuk
memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru. Misalnya: proposal
penjualan.
2.
Jenis
–Jenis Laporan Bisnis
Laporan
bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi, subjek,
formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek dan
pelaksanaan pertemuan. Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat
dijelaskan berikut ini :
a.
Berdasarkan Fungsinya
●
Laporan
informasi (Information Report)
Berfungsi
untuk memberikan informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan rangkuman, tanpa
melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Nama lain
untuk information report adalah laporan perkembangan (progress reports),
laporan sementara (interim report), dan laporan triwulan (quarterly report).
●
Laporan
analitikal (Analitycal Report)
Menyajikan
fakta-fakta, menganalisis dan menafsir, keudian mengambil kesimpulan dan
memberi rekomendasi(recommendation report), usulan (proposal), atau laporan
justifikasi.
b.
Berdasarkan Subjeknya
Suatu
laporan dapat dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan tersebut
diperoleh. Sebagai contoh adanya laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan
pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran,
laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistic, dan
laporan-laporan teknik.
c.
Berdasarkan formalitasnya
●
Laporan
formal (long reports)
Laporan
formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman, dan mencakup
masalah-masalah kompleks. Namun demikian, pengertian “panjang” bervariasi
tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.
Laporan
formal mencakup tiga bagian penting, yaitu (1)Body teks: pendahuluan, isi dan
penutup; (2) prefatory part: sampul, judul, halaman, surat kewenangan,
penerimaan, persetujuan, pengiriman, penghargaan, synopsis, abstraksi,
rangkuman eksekutif, daftar isi, dan daftar tabel; (3) Supplement part:
lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar istilah dan indeks.
●
Laporan
informal (short reports)
Laporan
informal biasanya hanya mencakup badan teks. Namun demikian, sejumlah laporan
informal mencakup judul halaman, pengiriman, catatan akhir, dan lampiran.
d.
Berdasarkan Keasliannnya
●
Laporan
otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari
komite atau orang lain.
●
Laporan
sukarela adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri.
●
Laporan
swasta adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta.
●
Laporan
publik adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah,
termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain yang dibiayai
oleh negara.
e.
Berdasarkan Frekuensinya
●
Laporan
berkala (periodic reports)
Laporan
dapat disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan.
Termasuk dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa saham setiap jam,
laporan penjulan setiap hari, laporan biaya setiap minggu, laporan produksi
setiap bulan, laporan komite setiap kuartal, laporan anggaran tahunan.
●
Laporan
khusus (special report)
Laporan
khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik (khusus)
seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
f.
Berdasarkan Jenisnya
●
Laporan
Memorandum (periodic report)
Laporan
yang menggunakan format memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan
tanggal.
●
Laporan
surat (letter report)
Laporan
surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat yang
didalam berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan dan referensi
●
Laporan
dalam bentuk cetakan
Laporan
dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi, dan
baris-baris kosong.
●
Laporan
formal (formal report)
Laporan
formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal, laporan formal sering
juga disebut dengan laporan panjang (long report).
g.
Berdasarkan Kegiatan Proyek
Dalam
melakukan seatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu
●
Laporan
pendahuluan (preliminary reports). Mencakup persiapan suatu proyek, hasil yang
diharapkan, dan cara melakukan pelatihan pegawai.
●
Laporan
perkembangan (progress reports) mengenai perkembangan pelaksanaan proyek secara
berkala.
●
Laporan
akhir (final report) mengenai akhir dari suatu pelaksanaan suatu proyek.
h.
Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan
●
Agenda
(agenda) adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung,
mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan.
●
Resolusi
(resolation) adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil
konsensus suatu pertemuan.
●
Notulen
(minutes) adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung,
mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan.
●
Laporan
pertemuan (proceedings) adalah suatu laporan resm, yang cakupan bahasanya luas
dan berisi hasil-hasil pertemuan.
B.
Persiapan Penulisan Laporan Bisnis
Persiapan
adalah sesuatu yang sangat penting dalam segala aspek, begitu halnya dengan
membuat laporan. Adapun persiapan yang harus dilakukan sebelum menulis laporan
bisnis :
1.
Definisikan Masalah, Tujuan, dan Ruang Lingkup
Tahp
pertama perencanaan adalah melakukan analisis masalah yang mencakup tujuan
penyusunan laporan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan akan membantu dalam
menetapkan masalah, tujuan, ruang lingkup, dan judul suatu laporan.
2.
Pertimbangkan Siapa yang akan Menerima Lporan
Dalam
mempersiapkan laporan bisnis, perlu dipertimbangkan berbagai hal yang berkaitan
dengan audiens. Hal ini bertujuan agar laporan bisnis yang ingin disampaikan
kepada audiens dapat mengenai sasarannya.
3.
Menentukan Ide atau Gagasan
Dalam
tahap ini, tuliskan semua ide yang terlintas secara umum. Kemudian buatlah
laporan berdasarkan rencana kerja yang rinci. Untuk beberapa laporan, rumuskan
hipotesis sebagai dasar untuk menentukan informasi apa yang diperlukan.
4.
Mengumpulkan Bahan yang Diperlukan
Tahap
keempat adalah mengumpulkan fakta-fakta yang diperlukan dari sumber-sumber yang
terpercaya. Untuk beberapa laporan mungkin Anda mempunyai data dalam ingatan
Anda. Namun, diperlukan juga mencari data-data tambahan dengan melakukan
penelitian.
5.
Menganalisis dan Menafsirkan Data
Untuk
laporan singkat, tahap ini hanya memerlukan waktu yang sangat singkat. Namun
untuk laporan panjang memerlukan waktu yang berlebih. Berusahalah jujur, dan
tidak menguangi atau menambahkan data yang sudah relevan.
6.
Mengorganisasi Data dan Mempersiapkan Kerangka Akhir
Setelah
menganalisis dan menafsirkan data secara hati-hati, Anda dapat mengorganisasi
hasil temuan, dan membuat kerangka akhir. Tetapi, sebelum menyiapkan kerangka,
Anda perlu tahu tubuh laporan dan mempertimbangkan berbagai metode
pengorganisasian dan kerangka.
C. Bagian
Pokok Laporan Bisnis
1.
Pendahuluan
Dalam
bagian pendahuluan sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
a.
Pemberi
kuasa adlah orang yang meminta laporan.
b.
Layout
atau rencana presentasi menceritakan pada pembaca apa saja yang akan dibahas
dalam laporan bisnis.
c.
Masalah
biasanya didefisinikan pada awal-awal bab pendahuluan sebelum maksud atau
tujuan laporan bisnis dinyatakan.
d.
Maksud
penulisan laporan bisnis harus tampak dalam bagian pendahuluan. Elmen tersebut
merupakan hal yang sangat penting dalam suatu laporan bisnis. Istilah lain yang
serupa antara lain : tujuan, misi, strategi , atau sasaran.
e.
Ruang
lingkup berkaitan dengan cukup luas cangkupan atau batas suatu pokok bahasa
untuk sebuah laporan bisnis.
f.
Meteologi
menacu pada metode pengumpulan informasi. Dapat memperoleh data dengan membaca
bahan-bahan diperpustakaan atau melakukan wawan, survei, atau eksperimen.
g.
Sumber-sumber
primer atau skunder meliputi antara lain : publikasi ( majalah, jurnal, surat
kabar), catatan perusahaan, catatan memo, dan sebagainya. Jika anda menulis
laporan tentang penglaman bisnis anda sendiri, pernyataan yang anda tulis dalam
suatu laporan bisnis merupakan sumber.
h.
Latar
belakang dari situasi yang sedang diteliti kadang kita dimasukkan, jika pembaca
perlu latar belakang informasi untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan
pemahaman yang jelas terhadap suatu pokok bahasan.
i.
Definisi
istilah perlu dicantumkan jika anda menggunakan istilah yang memiliki beberapa
tafsiran. Anda harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang anda maksudkan.
j.
Keterbatasan
seperti dalam hal dana, waktu, sistem peneliti, atau data yang tersedia.
Seseorang penulis tidak perlu malu-malu untuk menyebutkan beberapa keterbatasan
yang ada sebelum melakukan penelitian lebih lanjut.
k.
Rekomendasi
menjelaskan tentang keputusan yang perlu dilaprkan didalam suatu laporan
bisnis, misal keputusan antara pembeli mesin baru atau mesin setengah pakai..
karena pembaca membaca secara rinci dalam laporan, ia tahu bagaimana fakta yang
ada berpengaruh terhadap keputusan yang diambil.
Untuk
laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau
dua paragraf dengan atau tanpa judul “Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan
berkala, judul pendahuluan dapat dihilangkan, bila setiap periode sama dan
pembaca telah mengetahuinya.
2. Teks
Bagian
terpanjajng dari suatu laporan bisnis adalah isi teks. Dalam bagian ini,
membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Disamping itu,
bagian ini dapat membantu mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan
laporan bisnis yang baik harus mencangkup temuan fakta yang penting dan relevan
serta membuang hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan dengan maksud
penulisan laporan bisnis.
3. Penutup
Bagian
penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil
kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpulan harus didasarkan
pada isi teksnya dan tidak memasukan bahan-bahan yang baru , yang sama sekali
belum dibhas dalam bagian pembahasan. Pada bagian penutup, laporan informasi
disebut rangkuman dan laporan analitikal disebut kesimpulan, rekomendasi, atau
kesimpulan dan rekomendasi. Bagian penutup sendiri diberi judul rencana
tindakan atau proposisi.
a.
Rangkuman
Rangkuman
berisi ringkasa pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala hanya berisi
butir-butir yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian.
b.
Kesimpulan
Kesimpulan
berisi evaluasi fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukan pendapat pribadi
penulis.
c.
Rekomendasi
Rekomendasi
menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah
dibuat.
d. Rencana
Tindakan
Rencana
tindakan merupakan pernyataan terkahir yang mencankup waktu pelaksana program,
anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
program/proyek yang akan dilaksanakan.
e.
Proporsisi
Istilah
proporsisi belakangan ini digunakan dalam dunia akademis atau jurnal sebagai
suatu pertanyaan yang tegas, yaitu tuntutan yang didasarkan pada suatu laporan
atau artikel.
D.
Organisasi Tubuh Laporan Bisnis
Bentuk
penyusunan laporan mempunyai daya tarik tertentu yang akan mempengaruhi pembaca
.
1. Cara
menyusun Tubuh Laporan Bisnis
Ada dua
cara yang digunakan untuk menyusun tubuh laporan bisnis, yaitu cara deduktif
(langsung) dan induktif (tak langsung). Kebanykan laporan bisnis disusun secara
deduktif karena pembaca ingin tahu terlebih dahulu lebih dini mengenai
kesimpulan dan rekomendasi laporan bisnis.
a. Cara
deduktif
Dalam
suatu laporan panjang, pembaca biasanya lebih suka menggunkan cara deduktif
karena memberikan kepada pembacanya suatu gambaran yang cepat sebelum mereka
mengetahui secara lebih rinci. Secara umum, anda dapat menggunkan cara deduktif
jika pembaca anda memiliki karakterisitik sebagai berikut.
1)
Esekutif yang sibuk.
2) Lebih
suka untuk menentukan sesuatu dengan segera.
3) Ingin
mengetahui good news atau informasi netral.
4) Ingin
menganalisis data lebih baik dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika
kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal lapran.
5) Ingin
mengetahui pandangan menulis dengan segera.
6) Lebih
menyukai laporan yang disusun dengan cara deduktif.
b. Cara
induktif
Menjelaskan
fakta-fakta yang ada sebelum ide pokok, kesimpulan atau rekomendasi
dikemukakan. Dan menyajikan fakta-fakta seta bahan-bahan pendukung lainnya,
sebelum sampai pada bagian kesimpulan atau rekomendasi.
Dapat
menggunakan cara induktif jika pembaca anda memiliki kaarkaterisitik sebagai
berikut.
1) Ingin
mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami
kesimpulan dan rekomendasinya.
2) Ingin
mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan ( bad news).
3) Mungkin
merasa kesimpulannya tidak bisa dan dapat menerimannya.
4) Perlu
membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja.
5) Lebih
menyukai laporan disusun dengan cara induktif.
2. Cara
menyusun Teks Laporan Bisnis
Salah atu
tugas paling rumit dalam mebuat laporan bisnis adalah memutuskan cara terbaik
untuk menyusun fakta –fakta yang tersedia sehingga terbentuk bagian teks
laporan bisnis. Dapat mengembangkan tek dengan cara-cara berikut.
a. Membuat
Topik-topik atau kriteria
Merupakan
hal yang umum dalam mebuat suatu laporan. Judul utama mungkin menggunkan
kriteria standar, faktor-faktor pemecahan masalah, manfaat, atau
karakterisitik. Apabila tujuan laporan adalah untuk menentukan apakah suatu
perusahaan harus membeli, memproduksi sendir, atau menyewa dari perusahaan
lain, keputusan pertama adalah bagiaman mennetukan kriteria paling penting.
b.
Menyusun urutan suatu peristiwa atau kejadian-kejadian
Pembuatan
agenda, program konvensi, dan laporan perkembangan dapat menggunakan aturan
secara kronologis. Periode waktu, seperti tanggal, bulan, atau tahun, jam, dan
musim akan sesuai dengan pppokok pembahsan.
c.
Mendeskripsikan Lokasi atau Tempat
Bermafaat
untuk mendeskripsikan lokasi atau tempat, apakah mereka di rumah, pabrik, pusat
perbelanjaan, perusahaan internasional dengan cabang-cabangnya yang tersebar
secara geografis ke berbagia penjuru dunia.
d.
Menjelaskan suatu Proses Prosedur
Cara pengembangan
ini hampir sama dengan pendekatan kronologis Metode ini menelusiuri
tahpan-tahapan, katakanlah suatu tahap kebijakan-kebijakan, operasi mesiin ,
tahapan prosedur melakukan tabungan atau penarikan simpanan.
e.
Menyusun Urutan Tingkat Pentingnya secara Alfabet
Pada
urutan pertama menunjukkan ide-ide , kejadian-kejadian atau topik yang paling
penting, selanjutnya baru yang kurang penting, atau tidak penting.
f.
Menyusun urutan Tingkat Formalitas
Cara
menjadikan hal-hal yang paling sederhana atau familier kemudian meningkat ke
yang lebih kompleks atau yang kurang familier. Hal ini disebabkan oleh adanya
kecendrungan. Anda akan lebih mudah memahami hal-hal yang sudah diketahui
sebelumnya dari pada yang tidak atau belum diketahui.
g.
Menyusun Sumber-sumber yang Digunakan
Metode ini
kurang diminati, kecuali Anda yakin bahwa pembaca sangat tertarik terhadap
sumber informasinya. Anda dapat menggunakan cara ini jika, misalnya, anda
melaporkan seorang ahli yang berpidato di gedung pertemuan pada perusahaan anda
dan anda diminta untuk hadir.
h.
Pemecahan Masalah
Cara yang
populer ini membahas masalah terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan cara
pemecahan masalahnya. Cara ini umum digunakan untuk mengorganisasi suatu
presentasi yang bersifat persuasi.
3. Metode
Kerangka
Sebelum
menulis laporan, kerangka membantu untuk melihat hubungan di antara topik,
membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan keseluruhan dalam suatu
susunan yang logis, dan menghilangkan tumpang tindih.
a.
Jenis-jenis Judul
Dalam
penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan ke dalam 4 judul judul
topik, judul kalimat lengkap, judul kalimat imperatif, dan judul varian. Judul
topik merupakan judul yang paling familier atau umum. Judul itu terdiri atas
kata tunggal, beberapa kata, frase singkat. Judul kalimat lengkap selalu
mencangkup subjek dan predikat. Judul kalimat imperatif dimulai dengan suatu
kata kerja dan tidak memiliki subjek. Judul varian biasanya dimulai dengan
participel.
b. Format
Kerangka
Kerangka
singkat/pendek, yaitu hanya tiga atau empat judul dan subjudul. Sedangkan untuk
kerangka panjang, dapat menggunakan salah satu dari ketiga cara yang tersedia.
Bila
menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan 5 hal, yaitu :
1) Tempat
ide-ide yang paling penting pada tingkat tertinggi, lalu pertimbangkan panjang
laporan, subjek, dan pembaca.
2) Sedapat
mungkin cobalah untuk menjaga keseimbangan masing-masing bagian.
3) Jika
anda membagi suatu topik paling tidak anda mempunyai dua subjudul.
4) Gunakan
pertimbangan dengan baik, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit
untuk subjudul.
5) Tidak
pernah menggunakan judul laporan sebagai bagian judul.
c.
Pararelisme dalam Judul
Semua
judul harus pararel, artinya mempunyai tingkat yang sama dalam setiap bagian kernagka.
Ini berarti bahwa judul harus mempunyai bentuk gramatikal yang sama, seperti
semua merupakan kata benda, frase, atau kalimat.
E. Membuat
Laporan Bisnis yang Baik
Laporan bisnis merupakan alat manajemen yang penting
dalam suatu organisasi. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya,
seringkali manager sulit memonitoring secara langsung kegiatan diunit
institusinya.
Disamping itu, terkadang para staf juga tidak memiliki kemampuan memonitoringf anak buahnya. Maka jalan terbaik untuk mengevaluasi adalah dengan cara melihat laporan baik secara tertulis maupun secara lisan.
Untuk membuat suatu laporan bisnis yang baik, paling tidak ada tiga hal yang harus dipenuhi yaitu, informasi yang disampikan akurat, isi menunjukkan pertimbangan yang baik, dan format sesuai dengan kebutuhan audience.
Disamping itu, terkadang para staf juga tidak memiliki kemampuan memonitoringf anak buahnya. Maka jalan terbaik untuk mengevaluasi adalah dengan cara melihat laporan baik secara tertulis maupun secara lisan.
Untuk membuat suatu laporan bisnis yang baik, paling tidak ada tiga hal yang harus dipenuhi yaitu, informasi yang disampikan akurat, isi menunjukkan pertimbangan yang baik, dan format sesuai dengan kebutuhan audience.
1.
Akurat
Keakuratan laporan yang disampikan merupakan hal paling mendasar dan
penting dalam leporan bisnis, dimana dengan akuratnya informasi yang diberikan
manager dapat mengetahui kinerja unit yang bersangkutan, sehingga apabila unit
tersebut mengalami kemerosotan akan cepat ditanggulangi. Sebaliknya jika unit
tersebut mengalami peningkatan prestasi dapat diberikan prestasi dan lain sebagainya.
Untuk
menghindari ketidakakuratan dalam penulisan pesan bisnis ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
✓
Jelaskan
peristiwa yang terjadi secara konkret
✓
Laporkan
semua kejadian yang relevan
✓
Tempatkan
fakta yang ada dalam suatu perspektive
✓
Berikan
bukti atas kesimpulan yang dibuat
✓
Sajikan
bukti yang valid dan mendukung kesimpulan anda
✓
Tulis
laporan secara objektif
2.
Pertimbangan yang Baik
Laporan
yang sedang dibuat tidak hanya untuk kalangan internal saja, namun juga bagi
pihak ektsternal instansi. Karena laporan bisnis sebagai suatu dokumen resmi
yang dibaca oleh masyarakat luas, maka sudah sepantasnya untuk tetap menjaga
etika bisnis. Hindari kata-kata yang dapat menyinggung, menyerang, mengejek
lawan bisnisnya. Audiens akan senang membaca laporan yang mencakup hal berikut:
✓
Adanya
ide pokok pada permulaan suatu laporan
✓
Melihat
fakta yang tersedia
✓
Menerima
uraian atau cerita secara menyeluruh
✓
Menggunakan
bahasa yang mudah dipahami
Apapun
laporan yang dibuat, hendaknya tetap menjaga perasaan suka dan tidak suka dalam
pikiran audiens. Karena Anda membuat keputusan tentang isi, kebutuhan audiens
anda tetap menjadi perhatian utama, dan Anda harus mengambil keputusan terbaik
dalam memenuhi kebutuhan mereka.
3.
Format
Laporan
Gunakanlah
format laporan yang memang menjadi standar di instansi tersebut, hal ini guna
menghindari ketidaksesuaian antara isi laporan dan format yang seharusnya.
Dalam penentuan format apa yang digunakan, beberapa pertanyaan berikut mungkin
akan membantu:
✓
siapa
yang membuat laporan?
✓
apa
masalah yang akan dilaporkan?
✓
kapan
laporan tersebut dibuat?
✓
kemana
laporan akan dikirim?
✓
mengapa
laporan tersebut dibuat?
✓
bagaimana
sikap audien ?
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
1. Laporan
bisnis merupakan hal yang paling penting yang digunakan dalam suatu perusahaan.
2. Laporan
bisnis bertujuan untuk membantu manajer perusahaan atau usaha tertentu melihat
titik-titik kurang, atau lebih dalam perusahaan agar bisa terus berkembang.
3. Pada
laporan bisnis bagian-bagian yang tercantum di dalamnya: pendahuluan, isi
laporan, dan penutup.
B. Saran
Saran dari
penulis adalah agar pada saat membuat laporan bisnis, harus lebih teliti lagi
dan harus sesuai dengan kebenarannya. Karena jika ada satu saja dalam penulisan
laporan bisnis itu salah, maka dalam pengambilan keputusan oleh manajer juga
akan salah.
DAFTAR
PUSTAKA
https://pipitmuftyblog.wordpress.com/2017/06/08/makalah-komunikasi-bisnis-penulisan-laporan-bisnis/http://www.anugerahdino.com/2014/09/syarat-membuat-laporan-bisnis-yang-baik.html